Tokyo, Jepang - Kekuatan alam tak pernah
bisa dilawan. Bencana gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) disertai
tsunami yang menerjang kawasan pantai timur Pulau Honshu, Jepang pada
hari Jumat (11/3/2011) pukul 02.46 waktu Tokyo lalu telah menunjukkan
betapa dahsyat kekuatan itu. (lihat episenter via satelit)
Akibat tsunami tersebut banyak bangunan dilaporkan hancur. gempa juga mengakibatkan terbakarnya kilang minyak di wilayah Honshu.
Ini merupakan tsunami terdahsyat ke-7 yang terjadi sepanjang sejarah, sejak tahun 1900
Bahkan, rambatan gelombang tsunami dari
Jepang sampai juga ke pulau-pulau di Kepulauan Hawaii di Samudra Pasifik
pada hari Jumat (12/3/2011) dini hari.
Tinggi gelombang di sejumlah wilayah
berbeda-beda, dari 48 cm sampai 1,8 meter, tetapi tidak menimbulkan
kerusakan berarti. Gelombang paling tinggi dilaporkan menghantam wilayah
Kahului, Maui, dengan ketinggian sekitar 1,8 meter.
Namun, di daerah lain tinggi gelombang
jauh lebih rendah seperti Nawiliwili di Pulau Kauai hanya 48 sentimeter
dan di Barbers Point, Oahu, sekitar 69 sentimeter.
”Sepertinya tidak akan menyebabkan
kerusakan besar,” kata Gerard Fryer dari Pusat Peringatan Dini Tsunami
Pasifik. Ia mengatakan gelombang kiriman yang sampai ke Hawaii sampai
dua kali. Pertama, setinggi 1,8 meter dan diikuti gelombang kedua 15
menit kemudian setinggi 1,5 meter.
Hawaii yang berjarak sekitar 6.500
kilometer termasuk wilayah yang berpotensi terancam tsunami di Jepang
karena berhadapan langsung di lautan lepas.
Sirine peringatan bahaya tsunami telah
dibunyikan setiap satu jam sekali di Hawaii sejak peringatan dikeluarkan
beberapa menit setelah gempa berkekuatan 8,9 skala Richter mengguncang
Jepang. Warga dan turis pun telah dievakusi di tempat yang aman untuk
mengantisipasi gelombang besar.
Indonesia adalah negara yang juga menjadi
saksi betapa dahsyatnya kekuatan itu. Tsunami pernah melanda kawasan
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan sejumlah wilayah di Tanah Air hingga
menelan ribuan korban jiwa.
Seperti apa jejak kedahsyatannya, berikut catatan mengenai gempa paling buruk di muka bumi dalam seabad terakhir.
1. Chile, 28 Februari 2010
Gempa dengan kekuatan 8,8 SR disusul
tsunami telah menewaskan lebih dari 800 orang dan menyebabkan 2 juta
orang kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban terbanyak adalah mereka
yang tinggal di kawasan pesisir.
2. Samoa & Pasifik, 30 September 2009
Terjadi dua kali gempa dengan kekuatan masing-masing mencapai 8,1 SR dan 8,0 SR dalam waktu yang hampir bersamaan.
Kondisi ini memicu terjadinya tsunami
yang menerjang kawasan Samoa dan Tonga. Tinggi gelombang tsunami
mencapai 5 meter. Korban tewas mencapai 192 orang.
3. Aceh Indonesia dan Asia, 26 Desember 2004
Gempa berkekuatan 9,3 SR terjadi di
Samudera Hindia, tepatnya dilepas pantai barat Aceh dengan kedalaman
mencapai 10 kilometer. Memicu tsunami di sejumlah kawasan Asia bagian
selatan dan dua negara Afrika.
Disebut-sebut sebagai gempa bumi
terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Aceh,
Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai
Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Korban mencapai sekitar 250.000 orang
tewas di delapan negara. Nanggroe Aceh Darussalam (Indonesia), Sri
Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian
terbesar.
4. Papua New Guinea, 17 Juli 1998
Setelah diterjang dua kali gempa dengan
kekuatan 7,0 SR, gelombang tsunami pun tak terhindarkan dan merusak apa
pun hingga jarak 30 kilometer dari garis pantai utara.
Berdasarkan data resmi dari pemerintah,
sebanyak tujuh desa tersapu tsunami dengan korban tewas ditaksir
mencapai lebih dari 2.000 jiwa. Sementara data dari wilayah setempat
menyebutkan, korban tewas antara 6.000 dan 8.000 jiwa.
5. Flores Indonesia, 12 Desember 1992
Tsunami yang memporak-porandakan pulau
Flores terjadi karena adanya Gempa di laut Flores, sebelah utara pulau
tersebut. Gempa tersebut tercatat pada tanggal 12 Desember 1992 dengan
Origin Time 05:29:28,6 UTC.
Epicenter gempa: -8,50 LS dan 121,84 BT ;
Kedalaman:33 Km, Skala Magnitudo mb=6,7. Ms=7,5. Mw=7.7, Skala
Intensitas dirasakan di Larantuka, Flores Timur; di Waingapu, Sumba dan
Ujung Pandang, Sulawesi; dan di Kupang, Timor.
Gempa berkekuatan 7,5 SR memicu gelombang
tsunami dan menyapu permukiman di pesisir pantai Flores. Tsunami
tersebut menewaskan setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang dinyatakan hilang,
447 orang luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi.
Gempa tersebut sedikitnya menghancurkan
18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat
lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka,
Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur.
6. Filipina, 17 Agustus 1976
Gempa berkekuatan 7,9 SR
menyebabkan tsunami yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Tsunami
menghancurkan hampir seluruh wilayah Moro dan kota Pegadian.
7. Chile, 21-30 Mei 1960
Gempa berkekuatan 9,5 SR
disusul bencana tsunami yang menerjang sejumlah negara-negara di
kawasan laut Pasifik, termasuk Filipina dan Jepang. Di Cile, korban
tewas mencapai 5.700 jiwa, 61 jiwa di Hawaii, dan 130 jiwa di Jepang.
8. Uni Soviet, 4 November 1952
Gempa terjadi di
Semenanjung Kamchatka dengan kekuatan mencapai 9,0 SR dan menyebabkan
tsunami yang cukup dahsyat. Gelombang tsunami melintasi Pasifik hingga
Cile dan Peru. Lebih dari 2.300 orang meninggal.
9. Jepang, 3 Maret 1933
Gempa berpusat di
Sanriku, Pulau Honshu, dengan kekuatan mencapai 8,3 SR diikuti oleh
tsunami yang menyebabkan lebih dari 3.000 korban jiwa.
Demikianlah fakta nyata kekuatan dan daya
rusak alami dari tsunami-tsunami yang pernah terjadi diseluruh belahan
dunia sejak tahun 1900. Tsunami juga bisa terjadi akibat adanya tanah
longsor dalam skala besar.
Namun semua tsunami diatas tersebut bukan
akibat dari tanah longsor, namun semua diawali dan dipicu dari kekuatan
gempa bumi di dalam laut yang membuat salahsatu lempeng bergerak dan
bergeser terhadap lempeng lainnya.
http://indocropcircles.wordpress.com/